Total Tayangan Halaman

Senin, 28 Maret 2011

Kematian Sebagai Peringatan

Al Ustadz Muhammad Umar As SewedMakna KehidupanBanyak manusia yg tidak memahami arti kehidupan. Mereka hanya berlomba-lomba utk mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi. Slogan-slogan mereka adl memuaskan hawa nafsunya Yang Penting Puas . Prinsip dan misi mereka adl bagaimana mereka dapat meni’mati kehidupan seakan-akan mereka tumbuh dari biji-bijian kemudian menguning dan mati tanpa ada kebangkitan perhitungan dan hisab.Milik siapakah mereka? Apakah mereka tercipta begitu saja? Ataukah mereka yg menciptakan diri mereka sendiri?أَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْئٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُوْنَ؟Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yg menciptakan? Allah menciptakan kita memberikan kepada kita kehidupan adl utk suatu tujuan dan tidak sia-sia:أَيَحْسَبُ اْلإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًىApakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan sia-sia? Berkata Imam Syafi’i : Makna sia-sia adl tanpa ada perintah tanpa ada larangan. {Tafsirul Qur`anil ‘Azhim Ibnu Katsir jilid 4 cet. Maktabah Darus Salam 1413 H hal. 478}Jadi manusia hidup tidak sia-sia mereka memiliki aturan hukum-hukum syariat perintah dan larangan tidak bebas begitu saja apa yg dia suka dia lakukan apa yg dia tidak suka dia tinggalkan.Hidup dan Mati Adalah UjianSetiap yg hidup pasti akan merasakan kematian. Allah jalla jalaaluh menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yg terbaik amalannya?الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلَُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً yg menjadikan mati dan hidup agar Dia menguji kamu siapa di antara kamu yg lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Fudhail bin Iyadh berkata: Amalan yg paling baik adl yg paling ikhlas dan yg paling sesuai dgn sunnah . {Iqadhul Himam al-muntaqa min Jami’il Ulum wal Hikam Syaikh Salim ‘Ied al-Hilali hal. 35}Kita hidup di dunia adl utk diuji siapa yg paling ikhlas amalannya hanya murni utk Allah semata dan siapa yg paling sesuai dgn sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.Oleh krn itu kita perlu memperhatikan apa makna kehidupan dan apa makna kematian?Saudaraku-saudaraku kaum muslimin sesungguhnya Allah menciptakan kita adl utk satu tugas yg mulia yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Allah turunkan kitab-kitabnya Allah mengutus rasul-rasul?Nya adl utk misi ini.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَDan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali utk beribadah kepada-Ku. {adz-Dzariyat: 56}Sehingga hidup kita ini tidaklah sia-sia melainkan kehidupan sementara yg sarat akan makna dan kelak akan ditanya tentang apa yg kita perbuat di dunia ini.Kehidupan di dunia hanya sementaraIngatlah kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar setelah itu kita menghadapi hari perhitungan . Dan kita akan menerima keputusan dari Allah apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yg tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur`an dgn istilah خالدين فيها atau dgn أبدا {selama- lamanya} atau dgn istilah لا ينقطع .Sehari dalam kehidupan akhirat adl lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yg tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yg terpanjang dan berapa yg sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yg terpanjang sedangkan ajal kita tidak tahu mungkin esok atau lusa.Oleh krn itu seorang yg berakal sehat akan lbh mementingkan kehidupan yg panjang ini. Seorang yg cerdas akan menjadikan kehidupan dunia sebagai kesempatan utk meraih kebahagiaan hidup di akhirat yg abadi.وَابْتَغِ فِيْمَآ ءَاتَاكَ اللهُ الدَّارَ اْلأَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَاDan carilah dgn apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi.. Namun kebanyakan manusia lalai dari peringatan Allah di atas. Mereka lbh mementingkan keni’matan dunia yg hanya sesaat dan lupa terhadap kehidupan akhirat yg kekal.بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَاْلأَخرَاةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىTetapi kalian memilih kehidupan duniawi padahal kehidupan akhirat adl lbh baik dan lbh kekal. Allah hanya meminta kepada kita dalam kehidupan yg pendek ini utk beribadah kepada-Nya semata dgn cara yg diajarkan oleh Rasul-Nya. Hanya itu. Kemudian Allah akan berikan kepada kita kebaikan yg besar di kehidupan yg panjang yaitu kehidupan akhiratKematian adl pastiAlangkah bodohnya kalau kita lbh mementingkan kesenangan sesaat dgn melupakan kehidupan abadi di akhirat nanti. Alangkah bodohnya manusia yg membuang kesempatan kehidupannya di dunia hingga kematian menjemputnya. Padahal Allah selalu memperingatkan dalam berbagai ayat-Nya bahwa kematian pasti akan datang dan tak tentu waktunya. Jika ia datang tidak akan bisa dimajukan dan dimundurkan. Allah ‘azza wa jalla berfirman:لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَTiap-tiap umat memiliki ajal ; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya. {al-A’raaf: 34}كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِTiap-tiap yg mempunyai jiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalakalian . Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Untuk itu Allah dan rasul-Nya memberikan wasiat kepada kita agar jangan sampai mati kecuali dalam keadaan muslim .يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَHai orang-orang yg beriman bertaqwalahkalian kepada Allah dgn sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kalian mati melainkan kalian mati dalam keadaan Islam. {Ali Imran: 102}Dengan demikian berarti kita harus selalu meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita sehingga ketika datang kematian kita dalam keadaanIslam.Ibnu Katsir berkata: Beribadah kepada Allah adl dgn taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Inilah agama Islam krn makna Islam adl pasrah dan menyerah diri kepada Allah.. yg tentunya mengandung setinggi-tingginya keterikatan perendahan diri dan ketundukan . Yakni kita diperintahkan utk pasrah dan menyerah kepada Allah. Diri kita dan seluruh anggota badan kita adalah milik Allah maka serahkanlah kepada-Nya. Ya Allah kami hamba-Mu milik-Mu Engkau yg menciptakan kami dan memberikan segala kebutuhan kami. Kami menyerahkan diri kami kepada-Mu kami pasrah dan menyerah utk diatur dihukumi diperintah dan dilarang. Kami taat tunduk patuh krn kami adl milikmu. Inilah maknaIslam sebagaimana terkandung secara makna dalam sayyidul istighfar:أََللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا سْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.Ya Allah Engkau adl Rabb-ku tidak ada ilah kecuali Engkau Engkau yang menciptakanku dan aku adl hamba-Mu. Aku di atas janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yg aku perbuat. Aku mengakui untuk-Mu dgn keni’matan-Mu atasku. Dan aku mengakui dosa-dosaku terhadap-Mu maka ampunilah aku.
Karena sesungguhnya tidak ada yg mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. {HR. Bukhari juz 7/150}Tidaklah seseorang meminta ampun kepada Allah dgn doa ini kecuali akan diampuni.Dengan ikrar dan pernyataan kita tersebut kita sadar bahwa semua anggota badan kita adl milik Allah. Untuk itu harus digunakan sesuai dgn kehendak pemiliknya. Kita harus menggunakan tangan kita sesuai dgn kehendak Allah. Kita harus menggunakan kaki kita untuk berjalan di jalan yg diridhai Allah. Mata lisan dan telinga kita harus dipakai pada apa yang dibolehkan oleh Allah krn pada hakekatnya semua itu milik Allah.Siapakah yg lbh jahat dari orang yg menggunakan sesuatu milik Allah utk menentang Allah? Sungguh semua itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan akan ditanyakan langsung pada anggota badan tersebut. Mereka akan menjawab dengan jujur di hadapan Allah utk apa mereka digunakan.وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاًDan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya. Kematian sebagai peringatanAyat-ayat dalam alQur`an yg menceritakan tentang kematian terlalu banyak. Dan tidak ada seorang pun yg mengingkari akan terjadinya kematian ini. Namun mengapa kebanyakan mereka tidak menjadikan kematian sebagai peringatan agar bersiap-siap menuju kehidupan abadi dgn kebahagiaan di dalam surga. Sesungguhnya manusia yg paling bodoh adl manusia yg tidak dapat menjadikan kematian sebagai peringatan. Dikatakan dalam sebuah nasehat:مَنْ أَرَادَ وَلِيًّا فاللهُ يَكْفِيْهِوَمَنْ أَرَادَ قُدْوَةً فَالرَّسُوْلُ يَكْفِيْهِوَمَنْ أَرَادَ هُدًى فَالْقُرْآنُ يَكْفِيْهِوَمَنْ أَرَادَ مَوْعِظَةً فَالْمَوْتُ يَكْفِيْهِوَمَنْ لاَ يَكْفِيْهِ ذَلِكَ فَالنَّارُ يَكْفِيْهِBarangsiapa yg menginginkan pelindung maka Allah cukup baginya.Barangsiapa yg menginginkan teladan maka Rasulullah cukup baginya.Barangsiapa yg menginginkan pedoman hidup maka al-Qur`an cukup baginya.Barangsiapa yg menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya.Dan barangsiapa tidak cukup dgn semua itu maka neraka cukup baginya.Saat ini wahai kaum muslimin kita masih mempunyai peluang dan kesempatan maka sekarang juga kita harus memanfaatkan dgn sebaik-baiknya utk taat kepada rabb kita. Waktu ini bagaikan pedang jika kita tidak mengisinya maka ia akan menikam kita. Sebagaimana dikatakan oleh para salaf:اَلْوَقْتُ كَالسَّيْفِ إِنْ لَمْ تُقَطِّعْهُ قَطَّعْكَ.Waktu itu bagaikan pedang jika engkau tidak memutusnya maka dia yg akan memutusmu .Jika ia tidak cepat dimanfaatkan dia akan membunuh kesempatan kita.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌُ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ.Dua keni’matan yg kebanyakan manusia lalai daripadanya: ni’mat kesehatan dan ni’mat kesempatan. Kesempatan adl suatu keni’matan besar yg Allah berikan kepada manusia. Namun sayang kebanyakan manusia lalai daripadanya dan tidak menggunakan keni’matan tersebut untuk taat kepada Allah hingga kesempatan itu hilang dgn datangnya kematian.{Dikutip dari buletin Manhaj Salaf Edisi: 55/Th. II tgl 21 Shafar 1426 H penulis Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed}
sumber : file chm Darus Salaf 2

Penyakit-Penyakit Hati

Penyakit-Penyakit Hati” ketegori Muslim. Penyakit-Penyakit Hati
Al-Imam Ibnu Abil ‘Izzi
Pengantar:
Untuk sedikit menambah pengetahuan kita tentang penyakit hati, berikut ini akan saya kutipkan risalah dari buku Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah… karya Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunaimi. Akan tetapi, barangkali risalah itu sendiri lebih tepat disebut karya Al-Imam Ibnu Abil ‘Izzi, karena beliaulah yang menulisnya sebagai syarh dari kitab Aqidah yang disusun oleh Imam Ath-Thahawi yang dikenal dengan kitab Aqidah Thahawiyah . Sedang Syeikh Abdul Akhir Hammad Alghunami adalah yang melakukan tahdzib . Semoga bermanfaat.
Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.
Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi’at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Dua Bentuk Penyakit Hati:
Penyakit hati itu ada dua macam: Penyakit syahwat dan penyakit syubhat. Keduanya tersebut dalam Al-Qur’an.
Allah berfirman, artinya:
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.
Ini yang disebut penyakit syahwat.
Allah juga berfirman, artinya:
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya…
Allah juga berfirman, artinya:
Dan adapun orang yang didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya .
Penyakit di sini adalah penyakit syubhat. Penyakit ini lebih parah daripada penyakit syahwat. Karena penyakit syahwat masih bisa diharapkan sembuh, bila syahwatnya sudah terlampiaskan. Sedangkan penyakit syubhat, tidak akan dapat sembuh, kalau Allah tidak menanggulanginya dengan limpahan rahmat-Nya.
Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab penyakit tersebut. Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan ketidak mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang batil. Luka, tak akan dapat membuat sakit orang mati. *}. Terkadang ia juga merasakan sakitnya. Namun ia tak sanggup mencicipi dan menahan pahitnya obat. Masih bersarangnya penyakit tersebut di hatinya, berpengaruh semakin sulit dirinya menelan obat. Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan ilmu, keyakinan dan ketabahan. Sebagai halnya orang yang memasuki jalan angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat yang aman. Ia sadar, kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti dengan rasa aman. Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang dengan itu ia mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan balik mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada teman, dan takut sendirian.
Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:
Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur’an masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari kesembuhan selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat.
Sesungguhnya Allah berfirman:
Katakanlah: Al-qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh.
Al-qur’an adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan orang mahir menggunakan Al-qur’an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang membandel. Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-qur’ancara memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya.
*} (Penggalan akhir bait sya’ir Al-Mutanabbi, yang mana penggalan awalnya adalah: Orang yang hina, akan mudah mendapat kehinaan )
Dikutip dari: Abdul Akhir Hammad Alghunaimi, Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah Dasar-dasar ‘Aqidah Menurut Ulama Salaf , penerjemah: Abu Umar Basyir Al-Medani, Pustaka At-Tibyan, buku 2, Cetakan I, 2000, hal 264-266.

Pakaian dan Perhiasan

Islam memperkenankan kepada tiap Muslim bahkan menyuruh supaya geraknya baik elok dipandang dan hidupnya teratur dgn rapi utk meni’mati perhiasan dan pakaian yg telah diciptakan oleh Allah swt. Adapaun tujuan pakaian dalam pandanaganIslam ada dua macam; yaitu guna menutup aurat dan berhias. Ini adl merupakan pemberian Allah kepada umat manusia seluruhnya dimana Allah telah menyediakan pakaian dan perhiasan kiranya mereka mau mengaturnya sendiri. Maka berfirmanlah Allah swt yg artinya “Hai anak cucu Adam ! sungguh kami telah menurrunkan utk kamu kamu pakain yg dapat meutupi aurat-auratmu dan utk perhiasan.” Barang siapa yg mengabaikan salah satu dari dua perkara diatas yaitu berpakaian utk menutup aurat atau berhias maka sebenarnya orang tersebut telah menyimpang dari ajaran Islam dan mengikuti jejak syaitan. Inilah rahasia dua seruan yg di canangkan Allah kepada umat manusia sesedah Allah mengumandangkan seruan-Nya yg terdahulu itu daiman dalam dua seruan-Nya itu Allah melrang keras kepada mereka telanjang dan tidak malu berhias yg justeru keduanya itu hany mengikuti jejak syaitan belaka. Untuk itulah Allah berfirman “Hai anak cucu Adam ! jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan sebagaimana mereka telah dapat mengelurkan kedua orang tuamu dari syorga mereka dapat menaggalkan pakaian kedua orang tuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya.” “Hai anak cucu Adam ! pakailah perhiasanmu di tiap-tiap masjid dan makanlah dan minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan .” Islam mewajibkan keapda tiap Muslim supaya menutup aurat dimana tiap manusia yg berbudaya sesuai dgn fitrahnya kan malu kalau auratnya itu terbuka. Sehingga dgn demikian akan berbedalah manusia dari binatang yg telanjang. SeruanIslam utk menutup aurat ini berlaku bagi tiap manusia kendati dia seorang diri terpencil dari masyarakat sehingga kesopanannya itu merupakan kesopanan yg dijiwai oleh agama dan moral yg tinggi. Bahaz Bin Hakim dari ayahnya dari datuknya menceritakan kata datuknya itu “Ya Rasulullah ! Aurat kamu utk apa harus kami pakai dan apa yg harus kami tinggalkan? Jawab Nabi Jagalah auratmu itu kecuali terhadap istrimu atau hamba sahayamu. Aku bertanya lagi Ya Rasulullah ! bagaiman kalau suatu kaum itu bergaul satu sama lain? Jawab Nabi Kalau kamu dapat supaya tidak seorangpun yg melihatnya maka janganlah dia melihat. Aku bertanya lagi bagaimana kalau kami sendirian? Jawab kami Allah tabaraka wa Ta’ala lbh berhak malu kepada-Nya.”
Islam Agama Bersih dan Cantik Sebelum Islam mencenderung kepada masalah perhiasan dan gerak yg baik terlebih dahulu Islam mengerahkan kecenderungannya yg lbh besar kepada masalah kebersihan adl merupakan dasar pokok bagi tiap perhiasan yg baik dan pemandangan yg elok. Dalam salah satu hadisnya Rasulullah s.a.w. pernah bersabda sebagai berikut Menjadi bersihlah kamu krn sesungguhnya Islam itu bersih.” Dan Sabdanya pula “Kebersiahan itu dapat mengajak oarang kepada iman. Sedang iman itu akan bersama pemiliknya ke Syorga.” Rasulullah s.a.w. sangat menekankan tentang masalah kebersihan pakaian badan rumah dan jalan-jalan. Dan lbh serius lagi yaitu tentang kebersihan gigi tangan dan kepala. Ini bukan suatu hal yg mengherankan krn Islam telah meletakkan suci sebagai kunci bagi para peribadatannya yg tertinggi yaitu shalat. Oleh krn itu tidak akan diterima sembahyangnya seorangmuslim sehingga badannya bersih pakaiannya bersih dan tempat yg dipakai pun dalam keadaan bersih. Ini belum termasuk kebersihan yg diwajibkan terhadap seluruh badan atau pada anggota badan. Kebersihan yg wajib ini dalamIslam dilakukan dgn mandi dan wudhu’. Kalau miliu bangsa Arab itu dikelilingi oleh suasana pedesaan padang pasir dimana orang-orangnya atau kebanyakan mereka itu telah merekat dgn meremehkan urusan kebersihan dan berhias maka Nabi muhammad s.a.w. waktu itu memberikan beberapa bimbingan yg cukup dapat membangkitkan serta nasihat-nasihat yg jitu sehingga mereka naik dari sifat-sifat primitifmenjadi bangsa yg modern dan dari bangsa yg sangat kotor menjadi bangsa yg cukup necis. Pernah ada seoarang laki-laki datang kepada Nabi rambut dan jenggotnya morat-marit tidak terurus kemudian Nabi mengisyaratkan seolah memerintah supaya rambutnya itu diperbaiki maka orang tersebut kemudian memperbaikinya dan setelah itu dia kembali lagi menghadap Nabi.Maka kata Nabi “Bukankah ini lbh baik dariapada dia datang sedang rambut kepalanya morat-marit seperti syaitan?” Dan pernah juga Nabi melihat seorang laki-laki kepalanya kotor sekali.Maka sabda Nabi “Apakah orang ini tidak mendapatkan sesuatu yg dgn itu dia dapat meluruskan rambutnya?” Pernah juga Nabi melihat seorang yg pakainnya kotor sekali maka apa kata Nabi “Apakah orang ini tidak dapat mendapatkan sesuatu yg dapat dipakai mencuci pakainnya?” Dan pernah ada seorang laki-laki datang kepad Nabi pakainnya sangat menjijikan maka tanya Nabi kepadanya “Apakah kamu mempunyai Uang? Orang tersebut menjawab Ya! Saya punya Nabi bertanya lagi Dari mana uang itu? Orang itupun kemudian menjawab dari tiap harta yg Allah berikan kepadaku. Maka kata Nabi Kalau Allah memberimu harta maka sungguh Dia menyaksikan bekas ni’mat-Nya yg diberikan kepadamu dan bekas kedermawaan-Nya itu.” Maslah kebersihan ini lbh ditekankan lagi pada hari-hari berkumpul mislnya Pada hari Jum’at dan hari raya. Dalam hal ini Nabi pun pernah bersabda “Seyognyalah salah seorang diantara kamu jika ada rezeki memakai dua pakaian utk hari Jum’at selain pakaian kerja.”
Emas dan Sutera Haram utk Orang Laki-laki Kalau Islam telah memberikan perkenan bahkan menyerukan kepada ummatnya supaya berhias dan menentang keras kepada siapa yg mengharamkannya Yaitu seperti apa yg dikatakan Allah dalam Al-qur’an yg artinya “Siapakah yg berani mengharamkan perhiasan Allah yg telah dikeluarkan utk hamba-Nya dan begitu juga rezeki-rezeki yg baik .” Maka dibalik itu Islam telah mengharamkan kepada orang laki-laki dua macam perhiasan dimana kedua perhiasan tersebut justru paling manis buat kaum wanita. Dua macam perhiasan itu adalah
    Berhias dgn emas.
memakai kain sutera asli. Ali bin Abi Talib r.a. berkata “Rasulullah s.a.w. mengambil sutera ia letakkan disebelah kanannya dan ia mengambil emas kemudian diletakkan disebelah kirinya lantas ia berkata Kedua ini haram buatorang laki-laki dari ummatku.” Tetapi Ibnu majjah menambah “Halal buat orang-orang perempuan.” Dan Sayyidina Umar pernah juga berkata “Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda jangan kamu memakai sutera krn barang siapa memakai didunia nanti di akhirat tidak lagi memakainya.” Dan tentang maslah pakaian sutera Nabi pun pernah juga bersabda “Sesungguhnya ini adl pakaian orang yg tidak ada sedikitpun bahagian baginya.” Dan tentang masalah emas Nabi pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas di tangannya kemudian oleh Nabi dicabutnya cincin itu dan dibuang ke tanah. Kemudian beliau bersabda “Salah seorang diantara kamu ini sengaja mengambil bara api kemudian ia letakkan di tangannya. Setelah Rasulullah pergi kepada si laki-laki tersebut dikatakan Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah. Maka jawabnya Tidak ! Demi Allah saya tidak mengambilcincin yg telah di buang oleh Rasulullah.” Dan seperti cincin menurut apa yg kami saksikan di antara orang-orang kaya yaitu mereka memakai pena emas jam emas gelang emas kaling rokok emas mulut/gigi emas dan seterusnya. Adapaun memakai cincin perak buat orang laki-laki jelas telah dihalalkan oleh Rasulullah s.a.w. Sebagaimana tersebut dalam hadis riwayat Bukhari bahwa Rasulullah sendiri memakaicincin perak yg kemudian cincin itu pindah ke Abubakar kemudian pindah ke tangan Umar dan terkahir pindah ke tangan Usman sihingga akhirnya jatuh ke sumur Aris . Tentang logam-logam lain seperti besi dan sebagainya tidak ada satupun nas yg mengharamkannya bahkan yg ada adl sebaliknya yaitu Rasulullah pernah menyuruh kepada seorang laki-laki yg hendak kawin dgn sabdanya “Berilah maskawin walaupun denagn satu cincin dari besi.” Dari Hadis inilah maka Imam Bukhari beristidlal halalnya memakai cincin besi. Memakai pakaian sutera dapat diberikan keringanan apabila ada suatu keperluan yg berhubungan dgn masalah kesehatan yaitu sebagaimana pernah Rasulullah mengizinkan Abdur-rahman bin ‘Auf dan az-Zubair bin Awwam utk memakai sutera krn ada luka dibagian badannya. Hikmah diharamkannya Emas dan Sutera Terhadap Laki-laki Di haramkannya dua perkara tersebut terhadap laki-laki Islam bermaksud kepada suatu tujuan pendidikan moral yg tinggi; sebab Islam sebagai agama perjuangan dan kekuatan harus selalu melindungi sifat keperwiraan laki-laki dari segala macam bentuk kelemahan kejatuhan dan kemerosotan. Seorang laki-laki yg oleh Allah telah diberi keistiwaan susunan anggotanya yg tidak seperti susunan keanggotaan wanita tidak layak kalau dia meniru wanita-wanita ayu yg melabuhkan pakainnya sampai ketanah dan suka bermegah-megah dgn perhiasan dan pakaian. Dibalik itu ada tujuan sosial. Yakni bahwa diharamkannya emas dan sutera bagi laki-laki adl salah satu bagian dari pada program Islam dalam rangka memberantas hidup bermewah-mewahan. Hidup bermewah-mewahan dalam pandangan Al-qur’an adl sama dgn suatu kemerosotan yg akan menghancurkan sesuatu umat. Hidup bermewah-mewahan adl merupakan manifestasi kejahatan sosial dimana segolongan kecil bermewah-mewahan dgn cincin emas atas biaya golongan banyak yg hidup miskin lagi papa. Sesudah itu dilanjutkan dgn suatu sikap permusuhan terhadap tiap ajakan yg baik dan memperbaiki. Dalam hal ini Al-qur’an telah menyatakan “Dan apabila kami hendak menghancurkan suatu desa maka kami perbanyak orang-orang yg bergelimang dalam kemewahan kemudian mereka itu berbuat fasik didesa tersebut maka akan terbuktilah atas desa tersebut suatu ketetapan kemudian kami hancurkan desa tersebut dgn sehancur-hancurnya.” Dan firman Allah pula “Kami tidak mengutus di suatu desa seorang pun utusan melainkan akan berkatalah orang-orang yg bergelimang dalam kemewahan itu Sesungguhnya kami tidak percaya dgn kerasulanmu itu.” Untuk menerapkan jiwa Alqur’an ini Maka Nabi Muhammad s.a.w. telah mengharamkan seluruh bentuk kemewahan dgn segala macam manifestasinya dalam kehidupan seorang Muslim. Seabagaimana diharamkannya emas dan sutera terhadap laki-laki maka begitu juga diharamkan utk semua laki-laki dan perempuan menggunakan bejana emas dan perak. Sebagaimana akan tersebut nanti. Dan di balik itu semua dapat pula ditinjau dari segi ekonomi bahwa emas adl standart yg international. Oleh krn itu tidak patut kalau bejana atau perhiasan buat orang laki-laki.
Hikmah dibolehkannya utk Wanita Dikecualikannya kaum wanita dari hukum ini adl utk memenuhi perasaan sesuai dgn tuntutan sifat kewanitaannya dan kecenderungan fitrahnya kepada suka berhias; tetapi dgn syarat tidak boleh berhias yg dapat menarik kaum pria dan membangkitkan syahwat. Untuk itu maka dalam hadis Nabi di terangkan “Siapa saja perempuan yg memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya maka perempuan tersebut dianggap berzina; dan tiap-tiap mata ada zinanya.” Dan firman Allah yg mengatakan “Dan janganlah perempuan-perempuan itu memukul-mukulkan kakinya ditanah supaya diketahui apa yg mereka sembunyikan dari perhiasannya.”
Pakaian Wanita Islam Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yg membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yg dapat mempertajam bagian-bagian tubuh khususya tempat-tempat yg membawa fitnah seperti tetek paha dan sebagainya. Dalam hadisnya yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah s.a.w. bersabda “Ada dua golongna dari ahli neraka yg belum pernah saya lihat keduanya itu Kaum yg membawa cambuk seperti ekor sapi yg mereka pakai buat memukul orang ; Perempuan-perempuan yg berpakaian tetapi telanjang yg cenderung kepada perbuatan maksiat rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan bisa masuk shorga dan tidak akan mencium bau shorga padahal bau shorga itu terciun sejauh perjalanan demikian dan demikian.” Mereka dikatakan berpakaian krn memang mereka itu melilitnya pakaian pada tubuhnya tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat karena itu mereka dikatakan telanjang krn pakainnya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kuli tubuh seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini. Bukhtun adl salah satu macam daripada unta yg mempunyai kelasa besar; rambut orang-orang perempuan seperti punuk unta tersebut krn rambutnya ditrik keatas. Dibalik keghaiban ini Rasulullah seolah-olah melihat apa yg terjadi di zaman sekarang ini yg kini di wujudkan dalam bentuk penataan rambut dgn berbagai macam mode dalam salon-salon khusus yg biasa disebut salon kecantikan dimana banyak sekali laki-laki yg bekerja pada pekerjaan tersebut dgn upah yg sangat tinggi. Tidak cukup sampai disitu saja banyak pula permpuan yg merasa kurang puas dgn rambut asli pemberian Allah s.w.t. Untuk itu mereka belinya rambut palsu yg disambung dgn rambutnya yg asli supaya tampak lbh menyenangkan dan lbh cantik sehingga dgn demiakian dia akan menjadi permepuan yg menarik dan memikat hati. Satu hal yg sangat mengherankan justeru persoalan ini sering di kaitkan penjajahan politik dan kejatuha moral dan ini dapat di buktikan oleh suatu kenyataan yg terjadi dimana para penjajah politik itu dalam usahanya utk menguasai rakyat sering menggunakan sesuatu yg dapat membangkitkan syahwat dan utk dapat mengalihkan pandangan manusia dgn di berinya kesenangan yg kiranya dgn kesenangannya itu manusia tidak mau lagi memperhatikan persoalannya yg lbh umum.
Laki-laki Menyerupai Perempuan dan Perempuan Menyerupai Laki-laki Rasulullah s.a.w. pernah mengumumkan bahwa perempuan dilarang memakai pakaian laki-laki dan laki-laki dilarang memakai pakaian perempuan. Disamping itu beliau melaknat laki-laki yg menyerupai perempuan dan perempuan yg menyerupai laki-laki. Termasuk diantaranya ialah tentang bicaranya geraknya cara berjalannya pakainnya dan sebagainya. Sejahat-jahat bencana yg akan mengancam kehidupan manusia dan masyarakat ialah krn sifat yg abnormal dan menentang tabiat. Sedang tabiat ada dua tabiat laki-laki dan tabiat perempuan. Masing-masing mempunyai keistinewaan tersendiri. Maka jika ada laki-laki yg berlagak seperti perempuan dan perempuan yg bergaya seperti laki-laki maka ini berarti suatu sikap yg tidak normal dan meluncur ke bawah. Rasulullah s.a.w. pernah menghitung orang-orang yg dilaknt didunia ini dan di sambutnya juga oleh Malaikat diantaranya ialah memang laki-laki yg oleh Allah dijadikan betul-betul laki-laki tetapi dia menjadikan dirinya seorang perempuan; dan yg kedua yaitu perempuan yg memang dicipta oleh Allah sebagai perempuan betul-betul tetapi kemudian dia menjadikan dirinya sebagai laki-laki dan menyerupai seorang laki-laki. Justeru itu pulalah Maka Rasulullah s.a.w. melarang laki-laki memakai pakaian yg dicelup dgn ‘ashfar . Ali r.a. mengatakan “Rasulullah s.a.w. pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakain sutera dan pakaian yg di celup dgn ‘ashfar.” Ibnu Umar pun pernah meriwayatkan “Bahwa Rasulullah s.a.w. pernah melihat aku memakai dua pakaian yg di celup dgn ‘ashfar maka sabda Nabi Ini adl pakaian orang-orang kafir oleh krn itu jangan kamu pakai dia.”
Pakaian Untuk Berfoya-foya dan Kesombongan Ketentuan secara umum dalam hubungannya dgn masalah meni’mati hal-hal yg baik yg berupa makanan minuman ataupun pakaian yaitu tidak boleh berlebih-lebihan dan utk kesombongan. Berlebih-lebihan yaitu melewati batas ketentuan dalam meni’mati yg halal. Dan yg disebut kesombongn yaitu erat sekali dgn masalah niat dan hati manusia itu berkait dgn masalah yg dzahir. Dengan demikian apa yg disebut dgn kesombongan itu ialah bermaksud utk bermegah-megah dan menunjuk-nunjukan serta menyombongkan diri terhadap orang lain. Padahal Allah sama sekali tidak suka terhadap orang yg sombong. Seperti Firmannya “Allah tidak suka kepada tiap orang yg angkuh dan sombong.” Dan Rasulullah s.a.w. juga bersabda “Barang siapa melabuhkan kainnya krn sombong maka Allah tidak akan melihatnya nanti di hari kiamat.” Kemudian agar tiap Muslim dapat menjauhkan diri dari hal-hal yg menyebabkan kesombongan maka Rasulullah s.a.w melarang utk berpakaian yg berlebih-lebihan dimana hal tersebut akan dapat menimbulkan perasaan angkuh membanggakan diri pada orang lain dgn bentuk-bentuk lahiriah yg kosong itu. Di dalam Hadisnya Rasulullah s.a.w. bersabda sebagai berikut “Brang siapa memakai pakaian yg berlebih-lebihan maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan nanti di hari kiamat.” Ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar tentang pakaian apa yg harus dipakainya? Maka jawab Ibnu Umar Yaitu pakaian yg kiranya kamu tidak akan di hina oleh orang-orang bodoh dan tidak dicela oleh kaum failosofis. Sumber Kajian ini dapat disimak dalam kitab“HALAL DAN HRAM DALAM ISLAM” Syaikh Muhammad Yusuf Qardhawi

Pendekkan-lah angan-anganmu...

Pendekkanlah angan-anganmu wahai orangyang berakal,
memanjangkan angan-anganmu sama saja dengan memanjakan nafsumu.

Janganlah kamu turuti bisikan nafsumu sebab ia akan menjerumuskan dirimu dalam kegelapan hati.kebaikan pada hati adalah pengendalian terhadap nafsu.
Sabarlah dalam menjalani pahitnya pengendalian itu,sehingga datang pencerahan pada hatimu.
Perangilah nafsu itu selalu sehingga engkau terjaga dari kebekuan hati,yang akan menjadi penghalang bagimu untuk mengenal Al-Khaliq.

Secara nafsu selalu cenderung pada kejahatan,
pada sesuatu tuntutan yang tidak pernah habis.
Berjihadlah pada diri dan jinakkanlah nafsumu.
Sesungguhnya sesuatu yang jinak mudah tunduk,
dan buatlah ia tunduk pada hatimu dan hatimu tunduk pada Nurani
sedangkan Nuranimu tunduk kepada Allah swt.

Karena semua memang bersumber dari sana.

Maka bijak-lah pada hatimu dan nasihatilah dirimu dengan nasihat Rasulullah saw,
Beliau bersabda;
"Jika kamu berada pada pagi hari,janganlah berbicara tentang sore hari,
dan jika kamu berada pada sore hari,
janganlah berbicara tentangbesok.
sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah namamu besok."

JaLan LuRuS

Wahai saudaraku kaum Muslimin.
Bukankah kita setiap rakaat dalam sholat diwajibkan membaca Al-Fatiha yang didalamnya selalu kita baca ;

Tunjukkan kami jalan yg lurus.(al-Fatiha[1]:6)

Kita telah mengulang-ulang doa tersebut lebih dari 17 x dalam sehari karena Allah memang menghendaki makna doa tersebut bisa kita pikirkan ,resapi dan dihayati,supaya kita bisa menghidupkan makna doa tersebut dalam sanubari dan mengalirkannya dalam urat nadi untuk menjadikannya selalu tampak dalam pandangan mata pada setiap langkah kita menjalani kehidupan ini. Agar kita bisa memahami dan menyadari bahwa petunjuk jalan yang lurus itu adalah merupakan nikmat paling agung dan tak terhingga yang dikaruniakan Allah dan penghargaan paling tinggi yang diberikan pada ummat manusia.

Sesungguhnya Jalan yang lurus itu adalah jalan yang terang dan nyata untuk mengantarkan manusia menuju ridho Allah karena dialah jalan yang telah diberikan penjelasan oleh Allah dan Rasul-Nya,disaksikan kelurusannya oleh kitab-kitab suci,disepakati oleh fitrah.

Sadarlah jalan yang lurus itu telah dibela oleh dengan darah oleh para syuhada.dan jalan itu hanya satu,tidak ada duanya.Jalan yang teramat Istimewa dan tidak ada yang serupa dengannya.Dia adalah “Jalan yang lurus”( mustaqim).

Pahamilah Jalan yang lurus itu adalah jalan terdekat menuju keselamatan dan kemenangan.Jalur termudah untuk menuju kedamaian dan ketentraman,dan jalan tercepat untuk mencapai ridho dan taufik Allah swt.

Ingatlah bahwa tidak ada jalan lain selain sirath al-mustaqim (jalan yang lurus) karena jalan selain jalan yang lurus itu adalah jalan yang bergelombang dan berliku dan bengkok.

Semoga kita bisa mengerti bahwa substansi penjelasan dari kitab suci al-Quran dan Hadits-hadits Nabi adalah penjelasan untuk menuju jalan yang lurus.
Allah stw yang Maha Tinggi berada diatas jalan yang lurus, Rasul yang mulia menyampaikan petunjuk Allah menuju Jalan yang lurus,dan al-Quran—kitab yang Mukjizat—membawa petunjuk menuju ;Jalan yang lurus.

Insya Allah kita bisa sama-sama memaknai” ihdinas shiratal mustaqim” sebagai
pedoman dan pegangan hidup,kaidah keimanan,dan pokok serta himpunan ajaran agama.

Ya Allah Tuhan kami, tunjukilah kami jalan yang Lurus untuk menuju keharibaan-Mu dan tetapkanlah kami disitu selamanya. bersama ridha-Mu ya Allah.

mANUSIa JaNgaN_Lah BerSeDih!

JANGANLAH ENGKAU BERDUKA CITA SESUNGGUHNYA ALLAH BERSAMA KITA.
(at-Taubah [9]:40)

Itulah kalimat tegas,jujur,indah danberani oleh Rasulullah Saw ketikadi kepung orang2 kafir dalam gua bersama sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq.

Semakna dan Sejalan Allah bersama kita, lalu kenapa kita mesti bersedih dan merasa takut dan gelisah tentang sesuatu yg tidak diharapkan.
Damaikan-lah hati, kokohkan Jiwa,kuatkan Iman dan Tenang-lah karena Allah bersama kita!

Tidak ada yg perlu dikwatirkan tidak ada yg perlu ditakutkan, tidak akan ada yg kalah,tidak akan ada yg tersesat,tidak akan ada yg hancur tak kan ada yg berputus asa sebab Allah bersama kita!

Andai kata dunia merintangi kita,seluruh manusia memerangi kita dan semua yg ada di bumi ini memusuhi kita, jangan-lah berduka dan jangan-lah takut karena Allah bersama kita!

Tidak perlu mencari pertolongan dan tak ada gunanya berlindung pada manusia, karena kita tidak takut pada makluk apapun karena Allah bersama kita!

*SeKs,CinTa;WaNiTa dAn IsLaM

Realita berjalan pada generasi muda muslim masa sekarang ini, secara mayoritas sedang terbuai,tertipu dan tersesatkan dengan ribuan jejaring kemungkaran modernisasi, seperti perzinaan dengan berbagai modelnya,namun justru ia sering dijadikan barometer kemajuan dan globalisasi. padahal mereka secara tidak sadar telah terinfeksi demoralisasi yg akut.
Sadarlah kaum Hawa bahwa kalian telah dieksploitasi oleh ketamakan para kaum kapitalisime untuk mengeruk keuntungan nafsu duniawi mereka.

Seks yang merupakan fitrah dan karunia Allah Ta'ala telah berubah fungsi dan dimanifulasi menjadi ajang komoditi mencari keuntungan sebesar mungkin. Norma-norma yang berlaku didalam tata kehidupan tidak lagi menjadi pegangan. Pupusnya raSa maLu kaum Hawa terlihat pula dari turut andilnya mereka menanam saham kebatilan dibidang sandang dan sosial. Mode-mode pakaian yang dililitkan ke tubuhnya sudah begitu jauh dari tuntunan syari'at.Padahal Allah Ta'ala berfirman:
"Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anakmu yang perempuan dan orang-orang perempuan yang beriman,supaya mereka menutup tubuhnya dengan jilbab, yang demikian itu supaya mereka lebih dikenal, karena itu supaya mereka tidak diganggu, dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab:59).

Bila ayat ini masih dianggap belenggu yang merantai kebebasan kaum Hawa, maka dapatlah dipastikan, hujan atw badai birahi pun tak kan terelakkan, hingga dengan mudahnya kita saksikan jutaan perempuan bergentayangan di jalan-jalan, dan mempersilakan auratnya disapu mata sembarang orang.Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam dalam riwayat Imam Muslim bersabda, artinya: "Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium wangi Surga, padahal wangi Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.
"Sebab meskipun berpakaian, pada hakikatnya mereka telanjang. Ironinya,setiap hari kita selalu dihadapkan kepada permasalahan di atas, yaitu urusan kelamin(seksualitas). Kemana-mana kita terganggu oleh rayuan perempuan,wajahnya,lenggak-lenggoknya,tubuh yg terbuka,suaranya, semuanya penuh magnit dan daya tarik.
"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik." (Ali Imran: 14).

Rasulullah SAW bersabda; "Tidaklah ada suatu cobaan yang terjadi sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki,yang melebihi bahayanya cobaan yang berhubungan dengan soal wanita". (HR.Al-Bukharidan Muslim).
Islam membedakan antara cinta dan seks sebagai nafsu. Cinta adalah mawaddah warahmah, sedang nafsu seks sebagai naluri adalah nafsu syahwat. Keduanya hanya bisa bersatu dalam perkawinan, karena berseminya cinta yang terjadi sesudah pernikahan adalah cinta yang dijamin oleh AllahTa'ala , sebagaimana tercantum dalam surat Ar-Rum ayat 21, artinya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

"Dari ayat di atas dapat kita simpulkan, bahwa Islam tidak mengenal percintaan sebelum perkawinan yang sah, apalagi dengan pengumbaran nafsu syahwat,sehingga menjadi naluri dan cenderung mengajak pada perbuatan-perbuatan yangmengundang murka Allah Ta'ala, sebagaimana telah terkandung dalam Surat Yusuf ayat 53,artinya:

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah.

"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

bERSyUkUr-Lah....!



" Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah,hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."
(Q.S.Ar-Ra'd:28)

sesuatu hati;
ia tidak berwarna,tak berbatas
tak punya bentuk dan kerangka;
ia selalu duduk dalam bayang-bayang cinta.
ia tinggal dalam yang tak tercapai,tak berhingga,
dan tak seorangpun bisa mengatakan kapan ia datang dan pergi.
sobat pencari;
misteri hati itu sungguh menakjubkan dan mendalam
bijaksanalah; berjuanglah dan carilah tahu dimana dia akan berumah.

Mata_dunia





*
*
" kemurahan hati" utk urusan dunia adalah memberikan apa yg kita punya,sedangkan untuk Akhirat "kemurahan hati" adalah pengorbanan jiwa.

dan yg mencapai jenjang pecinta"kemurahan hati" adalah beribadah kepadaNya demi mendapat ridlaNya, dan bukan demi maslahat dan pahala.

bERSyUkUr-Lah....!

Bersyukurlah kepada Allah swt.
Atas segala nikmat-Nya dan ingatlah bahwa segala kenikmatan itu datang dari-Nya, sebagaimana dia berfirman:

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu,maka dari Allah-lah (datangnya).”(Q.S.An-Nahl:53)

Dimanakah rasa syukur itu wahai orang-orang yang bergelimang dengan kenikmatan-Nya?